SWARA MERDEKA

Berita

Peristiwa

Showbiz

Ad Placement

Foto

Video

Selasa, 29 Juli 2025

Kolaborasi Tim Phyton Polsek Lubeg dan Buser Polres Pessel Berhasil Bongkar Kasus Pembuangan Bayi

 

PADANG | Warga kawasan Puri Lestari, Kelurahan Parak Laweh, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, diguncang oleh penemuan mengejutkan pada Kamis malam, 26 Juni 2025. Sekitar pukul 22.00 WIB, suara tangis bayi yang terdengar dari depan sebuah rumah warga mengawali terbongkarnya kisah kelam yang menyayat hati.

Anisah (40), seorang ibu rumah tangga yang tinggal di lokasi kejadian, awalnya mengira suara tangisan itu berasal dari kucing. Namun rasa penasaran mendorongnya membuka pintu rumah. Betapa terkejutnya ia saat mendapati seorang bayi mungil terbungkus kain, tergeletak di depan pagar rumahnya dalam keadaan menangis pilu.

“Tadinya saya kira itu suara kucing. Tapi setelah saya buka pintu, ternyata bayi, dibungkus kain. Dia menangis terus. Saya langsung teriak panggil tetangga,” tutur Anisah kepada aparat kepolisian yang datang ke lokasi.

Warga yang panik segera melaporkan kejadian itu ke pihak berwenang. Dalam waktu singkat, aparat dari Polsek Lubuk Begalung bersama tim gabungan Satreskrim Polres Pesisir Selatan turun ke lapangan. Penyelidikan pun langsung dilakukan dengan mengumpulkan barang bukti dan rekaman CCTV di sekitar lokasi.

Jejak Terlacak: Sepasang Mahasiswa Ditetapkan Sebagai Tersangka

Selama hampir sebulan penuh, tim gabungan bekerja dalam senyap menelusuri jejak pelaku. Kerja keras tersebut akhirnya membuahkan hasil. Pada Senin malam, 28 Juli 2025, dua orang berhasil diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka utama dalam kasus pembuangan bayi tersebut.

Keduanya adalah sepasang kekasih yang masih berstatus mahasiswa dan mahasiswi aktif. RA (26), mahasiswi asal Alai Limau Gadang, Kecamatan IV Jurai, dan YI (25), mahasiswa asal Dusun Pasar Sungai Tunu, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan. Mereka ditangkap setelah penyidik memperoleh cukup bukti yang menguatkan keterlibatan keduanya.

“Setelah dilakukan penyelidikan secara menyeluruh, kami berhasil mengamankan dua orang pelaku. Saat ini mereka dalam proses pemeriksaan lanjutan,” ujar Kasat Reskrim Polres Pesisir Selatan dalam keterangan persnya.

Motif Diduga Kehamilan di Luar Nikah: Antara Panik dan Tekanan Sosial

Pihak kepolisian masih mendalami motif pasti di balik tindakan tak manusiawi ini. Namun dugaan sementara mengarah pada kehamilan di luar nikah akibat hubungan gelap. Diduga, rasa malu, tekanan sosial, serta ketidaksiapan untuk bertanggung jawab membuat pasangan muda ini memilih jalan pintas yang menyakitkan—membuang anak kandung mereka sendiri.

Tindakan keduanya dinilai mencerminkan kegagalan dalam memahami arti tanggung jawab moral dan sosial sebagai generasi muda terpelajar.

Bayi Selamat dan Kini Dirawat di Bawah Pengawasan Dinas Sosial

Beruntung, bayi malang itu ditemukan dalam kondisi selamat. Setelah mendapatkan pertolongan medis awal, kini ia dirawat di bawah perlindungan Dinas Sosial Kota Padang. Pemerintah kota juga tengah mempertimbangkan langkah lanjutan untuk masa depan sang bayi, termasuk kemungkinan pengasuhan atau adopsi resmi sesuai prosedur hukum.

Kepala Dinas Sosial menyampaikan bahwa kondisi kesehatan bayi stabil dan terus dipantau oleh tim medis serta pendamping sosial.

Menuai Keprihatinan Publik: Pengingat untuk Generasi Muda

Peristiwa ini menuai gelombang keprihatinan dari berbagai kalangan. Banyak pihak menyoroti pentingnya edukasi moral, kesehatan reproduksi, serta penguatan nilai-nilai keluarga di tengah generasi muda. Kasus ini dianggap sebagai sinyal bahaya yang harus segera direspons oleh institusi pendidikan, lembaga keagamaan, serta pemerintah.

Aktivis perlindungan anak, tokoh masyarakat, dan praktisi psikologi turut angkat bicara, menyebut bahwa kasus ini bukan hanya soal kriminal, tapi juga cerminan dari kegagalan sistem sosial dalam mengedukasi dan membimbing generasi muda.

“Ini bukan sekadar pelanggaran hukum, tapi juga tragedi kemanusiaan. Kita harus introspeksi bersama,” ungkap salah seorang aktivis perempuan Sumatera Barat.

Proses Hukum Berlanjut, Pelaku Terancam Pidana Penelantaran Anak

Saat ini, proses hukum terhadap RA dan YI masih berjalan. Keduanya terancam dijerat dengan pasal tentang penelantaran anak di bawah umur sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Jika terbukti bersalah, pasangan muda ini dapat menghadapi hukuman penjara yang tidak ringan.

Kepolisian memastikan bahwa kasus ini akan dituntaskan secara profesional dan transparan. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan tindakan main hakim sendiri atau menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.

Kasus ini menjadi alarm keras bagi semua pihak. Di balik tangisan seorang bayi, tersimpan pelajaran pahit tentang bagaimana kita—sebagai masyarakat—perlu kembali memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, cinta kasih, dan tanggung jawab.

Tim

KAPOLRES PASAMAN BARAT TERIMA SILATURAHMI INSAN PERS SBG BUKTI KETERBUKAAN DAN KOMITMEN SINERGI UNTUK PENEGAKAN HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK

  


PASAMAN BARAT | Suasana akrab dan penuh kehangatan tampak jelas di Markas Komando (Mako) Polres Pasaman Barat, Senin, 29 Juli 2025. Dalam momen silaturahmi yang penuh makna, Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, S.I.K. yang didampingi oleh Iptu Suardi sbg Kaur Binops Sat Reskrim menerima kunjungan pimpinan umum Media Gofaktanews.com, Topik Marliandi, serta Sekretaris Wilayah Sumatera Barat dari Aliansi Jurnalis Penyelamat Lingkungan Hidup (AJPLH), Suwandi, S.H., M.H.

Pertemuan yang berlangsung santai namun sarat dengan pesan konstruktif ini menjadi ajang komunikasi strategis antara jajaran kepolisian dan insan pers dalam rangka mempererat kemitraan, khususnya dalam hal peliputan informasi publik yang akurat dan gerakan advokasi terkait Hukum di wilayah Sumatera Barat.

Dalam pertemuan tersebut, Kapolres Pasaman Barat menegaskan bahwa pintu komunikasi Polres selalu terbuka untuk awak media dan Ia menilai, pers memiliki peran yang  penting dalam menciptakan situasi yang kondusif melalui pemberitaan yang edukatif, berimbang, dan objektif.

"Saya sangat terbuka dengan teman-teman media dan kgiatan Silaturahmi seperti ini bukan hanya mempererat hubungan, tapi juga memperkuat sinergi kita dalam menjaga ketertiban masyarakat serta mendorong kepedulian terhadap isu-isu Hukum yang semakin mendesak," ungkap Kapolres Agung dengan penuh keramahan.

Dalam kesempatan tersebut, Topik Marliandi menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat yang diberikan oleh Kapolres dan Ia menyebutkan bahwa media saat ini tak hanya berperan sebagai penyampai informasi, tapi juga sebagai mitra strategis dalam mengawal isu-isu penting masyarakat, termasuk penegakan hukum dan lingkungan.

"Kami dari Gofaktanews.com tentu mengapresiasi keterbukaan Polres Pasbar yang  mencerminkan semangat demokrasi yang sehat dan keterlibatan aktif semua pihak dalam membangun daerah,” ujarnya.

Senada dengan itu, Suwandi, S.H., M.H., selaku Sekwil AJPLH Sumbar, menambahkan bahwa pihaknya siap menjalin kerjasama dengan kepolisian dalam mengawal berbagai persoalan hukum dan  lingkungan serta  pelaporan pelanggaran yang mengancam ekosistem dan masyarakat.

"Kami hadir sebagai bagian dari kontrol sosial. Dengan komunikasi yang baik bersama pihak kepolisian, upaya pendampingan hukum dan  lingkungan hidup bisa dilakukan secara lebih terpadu, dan tentunya tidak saling mencurigai satu sama lain,” tutur Suwandi.

Silaturahmi yang berlangsung lebih dari satu jam ini ditutup dengan sesi foto bersama, simbol penguatan hubungan antara penegak hukum dan insan pers. Momen ini juga sekaligus menunjukkan bahwa kepolisian di bawah kepemimpinan AKBP Agung Tribawanto tidak hanya responsif terhadap isu keamanan dan ketertiban masyarakat, tetapi juga memiliki komitmen kuat dalam membangun ekosistem komunikasi yang sehat dan kolaboratif.

Tak hanya itu, Polres Pasaman Barat juga membuka ruang bagi wartawan maupun organisasi pers untuk berdiskusi dan bertukar informasi secara berkala, sehingga transparansi kinerja kepolisian dapat terjaga, dan masyarakat sebagai penerima manfaat utama bisa memperoleh informasi yang benar dan terpercaya.

Dengan semangat sinergi dan keterbukaan seperti ini, diharapkan hubungan harmonis antara aparat penegak hukum dan media dapat terus terjalin dan menjadi fondasi kokoh bagi pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan, transparan, dan berkeadilan.

Tim

Senin, 28 Juli 2025

Kapolres Pasbar Turun Tangan Usut Kasus Pelajar Tewas Tersengat Listrik di Kebun Warga

  


PASAMAN BARAT | Insiden tragis menimpa dua pelajar di Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sabtu (26/7/2025) sore. Seorang pelajar dilaporkan tewas di tempat, sementara satu lainnya dalam kondisi kritis setelah tersengat aliran listrik di sebuah kebun milik warga di kawasan Taluak Ambun, Jorong Kemakmuran, Nagari Sinuruik.

Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 15.30 WIB itu sontak mengguncang warga sekitar dan keluarga korban. Korban tewas diketahui bernama Faiz Rahmad Ramadhan (17), seorang siswa kelas XI di SMAN 1 Talamau, warga Taluak Ambun. Sementara rekannya, Zulfadli (17), warga Jorong Simpang, Nagari Kajai—juga pelajar, mengalami luka berat dan kini sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Pasbar.

Berdasarkan informasi di lapangan, peristiwa bermula ketika kedua korban hendak buang air kecil di sekitar kebun milik warga bernama Eri Unjuik. Tanpa mengetahui bahaya yang mengintai, Faiz menyentuh kawat yang ternyata dialiri arus listrik. Seketika tubuhnya tersentak dan roboh ke tanah. Melihat rekannya terkapar, Zulfadli bergegas mendekat untuk menolong, namun ia juga ikut tersengat aliran listrik tersebut.

Warga yang melihat kejadian langsung berhamburan ke lokasi untuk memberikan bantuan. Faiz dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian, sementara Zulfadli berhasil dievakuasi dalam keadaan masih bernyawa dan segera dilarikan ke rumah sakit.

Mendapat laporan dari masyarakat, aparat kepolisian langsung bergerak cepat. Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, S.I.K., memerintahkan jajarannya untuk segera turun ke lokasi dan melakukan penanganan serius terhadap kasus ini.

"Kami telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), mengumpulkan barang bukti, serta memintai keterangan sejumlah saksi. Kasus ini menjadi perhatian serius kami, terutama menyangkut keselamatan warga," ungkap Kapolres melalui Kasat Reskrim Polres Pasbar IPTU FUAD. 

AKBP Agung menegaskan bahwa timnya kini sedang mendalami motif pemasangan aliran listrik di areal kebun tersebut. Polisi akan memastikan apakah tindakan itu dilakukan untuk mengusir hama atau hewan liar, ataukah terdapat unsur kelalaian fatal dari pemilik kebun.

“Kami tidak ingin berspekulasi, penyelidikan masih berjalan. Jika ditemukan adanya unsur pidana, tentu akan kami proses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

Pihak keluarga korban, yang sangat terpukul atas insiden tersebut, berharap aparat penegak hukum dapat memberikan keadilan dan menindak pihak yang bertanggung jawab atas kejadian yang merenggut nyawa anak mereka.

Di sisi lain, warga sekitar menyampaikan keprihatinan dan menyayangkan adanya pemasangan kawat beraliran listrik di tempat terbuka seperti kebun. Menurut mereka, kondisi ini sangat membahayakan keselamatan masyarakat, terlebih lokasi tersebut berada tidak jauh dari permukiman.

“Seharusnya ada peringatan atau pagar pembatas kalau memang ada kawat beraliran listrik di kebun. Ini membahayakan siapa pun yang melintas,” ujar salah seorang warga.

Kapolres Pasbar mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak sembarangan menggunakan aliran listrik untuk kepentingan pribadi, apalagi di ruang terbuka tanpa sistem pengamanan yang layak.

“Kami juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memastikan hal serupa tidak kembali terjadi. Keselamatan warga adalah prioritas utama,” tutup Kapolres.

Kasus ini menjadi pengingat keras bagi masyarakat bahwa pemasangan perangkat berbahaya tanpa standar keamanan dapat berujung pada tragedi yang memilukan.

Tim

Dirlantas Polda Sumbar Turun Tangan Atasi Kemacetan Total Akibat Low Bow Terguling di Palupuh

 

AGAM, SUMBAR | Aksi cepat dan koordinasi sigap Direktur Lalu Lintas Polda Sumatera Barat, Kombes Pol Muhammad Reza Chairul Akbar Sidiq, menjadi kunci utama dalam penanganan insiden kecelakaan tunggal yang menyebabkan jalur vital Bukittinggi–Pasaman lumpuh total selama lima jam, Sabtu (26/7/2025).

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 WIB di Jorong Muaro Palupuh, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam. Sebuah kendaraan low bow terguling akibat kehilangan kendali di jalanan menurun yang licin akibat embun tebal. Akibatnya, badan kendaraan melintang penuh di ruas jalan, menutup akses dari dua arah sekaligus.

Insiden ini langsung memicu kemacetan panjang di salah satu jalur nasional tersibuk dan menjadi urat nadi perhubungan Sumatera Barat bagian utara. Tanpa jalur alternatif yang memadai, ratusan kendaraan terjebak tanpa bisa bergerak.

Penanganan Langsung dari Dirlantas Polda Sumbar

Mengetahui kondisi tersebut, Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol Muhammad Reza Chairul Akbar Sidiq langsung memimpin koordinasi lapangan, mengerahkan unit patroli serta berkoordinasi dengan jajaran Polres Agam, dinas terkait, dan relawan masyarakat.

“Sejak laporan masuk, kami segera turunkan tim gabungan ke lokasi. Evakuasi berlangsung dramatis mengingat medan curam, sempit, dan alat berat harus didatangkan dari luar kawasan,” ujar Kombes Reza kepada media.

Evakuasi kendaraan berlangsung lebih dari lima jam. Petugas gabungan, dibantu warga sekitar, berupaya memindahkan kendaraan dengan peralatan seadanya sambil menanti alat berat. Jalan yang licin serta minim visibilitas akibat kabut memperparah tantangan di lapangan.

“Kendaraan low bow berhasil kami geser ke sisi aman sekitar pukul 10.30 WIB. Lalu lintas kembali dibuka dua arah. Syukurnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” tambah Kombes Reza.

Kemacetan Mengular, Pengemudi Terjebak Berjam-jam

Walaupun tak memakan korban jiwa, peristiwa ini menyebabkan kemacetan panjang hingga belasan kilometer dari arah Bukittinggi dan Pasaman. Para pengemudi, termasuk kendaraan logistik dan angkutan umum, terpaksa menunggu berjam-jam di lokasi tanpa celah untuk melintas.

Sejumlah pengendara yang terjebak mengaku kelelahan dan khawatir karena tidak ada jalur alternatif yang memadai untuk memutar arah.

“Kami sudah terjebak hampir lima jam. Jalan benar-benar tertutup total. Untungnya masyarakat dan polisi saling bantu,” ungkap Mulyadi, salah seorang sopir truk.

Kawasan Rawan dan Evaluasi Infrastruktur

Menurut Dirlantas Polda Sumbar, kawasan Palupuh telah lama dikenal sebagai titik rawan kecelakaan, terutama saat dini hari atau pagi hari. Jalan yang menurun, berliku, serta rawan berkabut sering kali menjadi penyebab kecelakaan, terutama bagi kendaraan berbobot besar.

“Kami imbau seluruh sopir, khususnya kendaraan niaga dan truk, agar lebih waspada. Perhatikan kecepatan, kondisi rem, dan cuaca, terutama di kawasan seperti Palupuh ini,” tegas Kombes Reza.

Pihak Ditlantas Polda Sumbar juga mencatat bahwa insiden serupa pernah terjadi sebelumnya di jalur yang sama. Untuk itu, kini tengah dilakukan evaluasi bersama Dinas Perhubungan terkait penambahan rambu peringatan, cermin tikungan, hingga pos pantau tetap di titik rawan.

“Kami sedang kaji kemungkinan penempatan alat berat di titik strategis agar evakuasi bisa lebih cepat jika terjadi lagi. Ini jalur vital, dan perlu perhatian lebih,” imbuh Dirlantas.

Warga Minta Pemerintah Siagakan Alat Berat di Kawasan Rawan

Warga sekitar yang ikut membantu proses evakuasi berharap ada dukungan pemerintah yang lebih konkret, terutama dengan penyediaan alat berat siaga di kawasan rawan seperti Palupuh.

“Kami bahu-membahu bantu evakuasi pakai alat seadanya. Kalau alat berat ada di dekat sini, evakuasinya pasti jauh lebih cepat,” ungkap Ridwan, warga setempat yang terlibat dalam proses penyelamatan.

Dirlantas Tegaskan Komitmen Jaga Keselamatan Lalu Lintas

Kombes Pol Muhammad Reza Chairul Akbar Sidiq menegaskan bahwa keselamatan dan kelancaran lalu lintas di jalur-jalur rawan Sumatera Barat adalah prioritas utama.

“Kita tidak bisa kompromi soal keselamatan. Kami akan terus maksimalkan patroli, edukasi, serta evaluasi infrastruktur di jalur vital seperti ini,” pungkas Dirlantas tegas.

Kejadian ini menjadi pengingat keras bahwa keselamatan di jalan raya tidak bisa hanya bergantung pada faktor teknis semata, tapi juga kesadaran pengemudi, kesiapan petugas, serta dukungan infrastruktur yang memadai.

Tim

Sabtu, 26 Juli 2025

Insan Pers Apresiasi Program Sosial KAI Divre II Sumbar dalam HUT ke-IX IKW-RI

  


PADANG, SUMBAR | PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya peringatan Hari Ulang Tahun ke-IX Ikatan Keluarga Wartawan Republik Indonesia (IKW-RI) yang jatuh pada tanggal 26 Juli 2025.

Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, Reza Shahab mengapresiasi kontribusi aktif para jurnalis dalam mendorong kemajuan transportasi nasional, khususnya moda transportasi kereta api, serta mendukung penyebarluasan nilai-nilai sosial melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.

“Media dan jurnalis tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai mitra strategis yang mendorong transparansi, edukasi publik, dan peningkatan layanan serta melalui pemberitaan yang edukatif dan objektif, rekan-rekan jurnalis telah membantu masyarakat memahami pentingnya moda transportasi kereta api sebagai sarana yang aman, nyaman, dan ramah lingkungan. Selain itu, liputan media terhadap kegiatan sosial KAI juga memperkuat dampak keberlanjutan dari program-program TJSL yang kami jalankan,” ujar Reza.

KAI Divre II Sumbar selama ini telah menjalankan berbagai program sosial di wilayah operasionalnya, mulai dari dukungan pendidikan, pembangunan infrastruktur lingkungan, hingga kampanye keselamatan perjalanan kereta api. Seluruh kegiatan tersebut mendapat perhatian dan publikasi luas berkat peran aktif media lokal maupun nasional.

Hal ini selaras dengan keikutsertaan KAI Divre II Sumbar dalam menyukseskan serangkaian kegiatan HUT ke-IX IKW-RI diantaranya penyerahan dana bantuan TJSL program Dungmas kebutuhan operasional Panti Asuhan Annisa dan program bantuan Sar’i berupa pengadaan sarana Masjid Ukhuwah di kota Padang.

Insan pers sekaligus Ketua Umum IKW-RI, Davit Effendi menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada KAI Divre II Sumbar. Melalui kolaborasi ini, IKW-RI dapat merealisasikan salah satu program sosial yang termasuk dalam rangkaian kegiatan HUT ke-IX IKW-RI.

“Kami melihat komitmen PT KAI Divre II Sumbar dalam menyalurkan bantuan TJSL bukan hanya sebagai bentuk tanggung jawab sosial semata, tetapi juga sebagai wujud kepedulian nyata terhadap pembangunan masyarakat di sekitar jalur operasionalnya. Penyaluran yang tepat sasaran, transparan, dan berdampak langsung ini patut diapresiasi dan menjadi contoh bagi BUMN lainnya” ujar Davit.

Melalui momentum ini, KAI Divre II Sumbar berharap kolaborasi bersama insan pers dapat terus diperkuat, tidak hanya dalam konteks pemberitaan, tetapi juga sebagai mitra sosial untuk membangun daerah melalui peran masing-masing.

“Kami percaya bahwa kemajuan transportasi publik tidak lepas dari keterlibatan semua pihak, termasuk media. Sinergi ini harus terus dijaga agar manfaat kehadiran kereta api dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat,” tutup Reza.

Reza Shahab | Kepala Humas KAI Divre II Sumbar

Rabu, 23 Juli 2025

Sedekah Darah”, Wujud Nyata Kepedulian Kejati Sumbar untuk Kemanusiaan

  


Padang, Sumbar| Di tengah kesibukan penegakan hukum, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Barat kembali menunjukkan wajah humanisnya melalui kegiatan kemanusiaan bertajuk “Sedekah Darah”. Kegiatan donor darah yang dilaksanakan di Aula Lantai 3 Kejati Sumbar ini menjadi bukti bahwa institusi kejaksaan tidak hanya bekerja di balik meja perkara, tetapi juga hadir langsung di tengah masyarakat dengan semangat berbagi dan kepedulian sosial, Rabu 23 Juli 2025.

Kegiatan ini diikuti langsung oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Sumbar, Ibu Yuni Daru Winarsih, S.H., M.Hum, para asisten, seluruh jajaran pegawai, serta anggota Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Wilayah Sumbar. Dari pagi hingga siang, aula utama Kejati disulap menjadi tempat penuh kehangatan dan semangat solidaritas. Terlihat antusiasme para pegawai dan anggota IAD yang dengan sukarela mendaftarkan diri sebagai pendonor, bahkan rela menunggu giliran demi bisa ikut ambil bagian dalam aksi kemanusiaan ini.

Dalam sambutannya, Kajati Sumbar menyampaikan bahwa kegiatan donor darah ini bukan sekadar formalitas, melainkan agenda rutin yang telah dijalankan secara berkelanjutan.

“Kami ingin memastikan bahwa lewat program Sedekah Darah ini, Kejaksaan hadir tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang peduli. Setetes darah bisa menjadi penyambung hidup bagi mereka yang membutuhkan. Semoga kegiatan ini terus terlaksana secara konsisten,” ujar Kajati dengan penuh semangat.

Kegiatan yang digelar setiap dua bulan ini bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Padang. Petugas medis dari PMI terlihat sigap memeriksa kesehatan calon pendonor, mulai dari tekanan darah hingga kadar hemoglobin. Setiap prosedur dijalankan dengan profesional, memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh peserta.

Salah satu pemandangan yang mencuri perhatian adalah momen saat Kajati Sumbar ikut menjalani proses donor darah. Dengan senyum hangat, ia berbincang dengan petugas medis, memberi contoh langsung kepada seluruh peserta tentang pentingnya aksi nyata untuk sesama. Sorak semangat juga datang dari ibu-ibu IAD yang turut mendampingi dan memberi dukungan kepada para pendonor, menambah suasana akrab dan penuh kekeluargaan di ruangan tersebut.

Selain menyumbangkan darah, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antarpegawai dan keluarga besar Adhyaksa. Di sela kegiatan, terlihat keakraban dan canda tawa yang mempererat ikatan emosional di lingkungan kejaksaan.

Antusiasme yang tinggi dari peserta membuktikan bahwa semangat kemanusiaan bukanlah slogan semata, tapi telah menjadi budaya institusional yang melekat di tubuh Kejati Sumbar. Melalui Sedekah Darah, Kejaksaan berusaha menjadi lebih dari sekadar lembaga hukum—yaitu menjadi institusi yang peka, peduli, dan siap membantu masyarakat dalam berbagai bentuk.

Sebagai penutup, ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh pendonor yang telah menyumbangkan darahnya. Semoga setiap tetes yang diberikan membawa harapan baru bagi yang membutuhkan, serta menjadi amal kebaikan yang terus mengalir.

Tim

Brigjen Pol Ricky Yanuarfi: Satu Sekolah, Satu Jaringan, Satu Sel — Alumni SMA Bukittinggi Dibekuk Bawa 1,8 Kuintal Ganja

 

Agam – Tiga pria yang dulunya bersahabat di bangku SMA kini berakhir bersama di jeruji besi setelah terlibat dalam jaringan peredaran narkotika lintas provinsi. Mereka dibekuk saat tengah mengangkut ganja kering seberat lebih dari 1,8 kuintal—angka yang cukup untuk meracuni ribuan generasi muda Indonesia.

Penangkapan berlangsung dramatis pada Kamis dini hari, 17 Juli 2025, sekitar pukul 03.00 WIB, di Jalan Lintas Bukittinggi–Medan, tepatnya di Jorong Padanggadang, Nagari Gadut, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Operasi ini merupakan hasil kolaborasi tim gabungan BNN Provinsi Sumatera Barat (BNNP Sumbar), BNNK, serta BINDA Sumbar, menyusul laporan masyarakat tentang dugaan pengiriman ganja dari wilayah Mandailing Natal, Sumatera Utara, menuju Bukittinggi.

Empat pelaku berhasil diringkus tanpa perlawanan. Mereka adalah:

JM (26), warga Bukittinggi, suku Minang

AY (26), warga Mandiangin, Bukittinggi, suku Minang

E (27), warga Pasar Bawah, Bukittinggi, suku Batak

BF alias DF (29), warga Tarok Dipo, Bukittinggi, suku Minang

Diketahui, tiga dari empat tersangka merupakan alumni satu SMA dan satu angkatan. Mereka diduga membangun jaringan sendiri dan saling merekrut dalam bisnis haram ini.

“Ini kasus yang cukup unik. Mereka satu sekolah, satu angkatan, dan kini satu jaringan kriminal. Kompak membagi peran—ada yang bertugas mencari pasokan, mengatur jalur distribusi, hingga sebagai kurir,” ungkap Kepala BNNP Sumbar Brigjen Pol Ricky Yanuarfi dalam konferensi pers di Padang, Rabu (23/7/2025).

Modus pengangkutan dilakukan menggunakan dua kendaraan:

Toyota Kijang RGX warna silver, nomor polisi BA 1459 RG

Daihatsu Grand Max warna putih, nomor polisi B 9935 PCS

Dari penggeledahan, petugas menyita barang bukti mencengangkan:

100 paket besar ganja kering, total berat bersih 1.825,675 gram (lebih dari 1,8 kuintal)

Dua unit kendaraan

Beberapa unit ponsel yang digunakan dalam koordinasi jaringan

Menurut Brigjen Ricky, nilai strategis pengungkapan ini tidak semata pada jumlah barang bukti, namun pada dampak penyelamatan yang jauh lebih besar.

“Bayangkan jika 100 kilogram ini lolos dan beredar di tengah masyarakat. Ini bukan sekadar angka bisnis gelap, tapi ancaman langsung terhadap masa depan anak-anak kita. Efek destruktifnya tak bisa dihitung dengan rupiah,” tegasnya.

Jaringan Lokal dengan Skala Regional

Investigasi awal menunjukkan jaringan ini beroperasi cukup sistematis, meski dijalankan oleh kelompok kecil. Ganja diduga dipasok dari wilayah pegunungan di Sumatera Utara dan dibawa masuk ke Sumbar melalui jalur darat. Bukittinggi disebut sebagai titik distribusi utama sebelum diedarkan ke sejumlah kota lain.

“Kasus ini menjadi peringatan serius. Kita berbicara tentang jaringan akar rumput yang menyaru sebagai pedagang biasa, beroperasi secara senyap tapi sangat terorganisir. Ini yang harus kita waspadai,” ujar salah satu penyidik BNN yang enggan disebutkan namanya.

Komitmen Memutus Rantai Peredaran

BNNP Sumbar menegaskan komitmennya untuk memperkuat pengawasan, memperluas jaringan intelijen, serta meningkatkan koordinasi antarlembaga dalam perang melawan narkoba di wilayah Sumatera Barat.

“Kami tidak akan berhenti pada satu pengungkapan. Jaringan ini akan terus diburu sampai benar-benar lumpuh. Ini adalah pesan keras bagi para pelaku lain: Sumbar bukan tempat yang aman untuk bisnis narkoba,” tegas Brigjen Ricky.

Para tersangka kini ditahan di fasilitas BNNP Sumbar untuk proses hukum lebih lanjut. Mereka dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) juncto Pasal 132 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Tim

Ad Placement

Intermezzo

Travel

Teknologi